Cuaca berayun, stamina tubuh turun. Alhasil, flu pun berkunjung. Ketika tubuh mengigil dan hidung siap �mengucur�, makanan hangat rasanya nikmat disantap. Sup cakar ayam dan bakwan panas pun menemani petang saya. Dengan lantip dan wedang cemue-nya di sisi, lengkaplah obat pereda flu musim ini. :p
Menu hangat ini saya nikmati di Rumah Makan Cemawis, Jl. Angga Jaya; dari perempatan pohon beringin Selatan Terminal Condong Catur, ke arah Timur lalu Utara sekitar setengah kilometer. Meski �cemawis� berarti �tersaji�, tak berarti seluruh menu sudah tersedia di meja ala warung makan swa-layan (ambil makanan sendiri), karena tempat ini berslogan �fresh from the kitchen�. Kata yang punya, �Masak begitu dipesan.� Jadi, masakan nget-ngetan (masakan yang berkali-kali dihangatkan) tak bakal Anda temui di rumah makan baru ini.
Bagi yang belum tahu, wedang cemue adalah minuman khas Jepara, terbuat dari jahe. Minuman ini agak mirip dengan wedang bajigur di Yogya, hanya lebih �pedas�. Usai minum, tubuh terasa panas-segar. Begitu kesaksian lantip. Sedang saya, dengan sup cakar sebagai cemilan (saya suka menggigiti tulangnya) dan bakwan sebagai pengenyang perut, menghadapi cuaca apapun, saya takkan surut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar