Jumat, 23 Mei 2008

Hangat-hangat ala Cemawis

image

Cuaca berayun, stamina tubuh turun. Alhasil, flu pun berkunjung. Ketika tubuh mengigil dan hidung siap �mengucur�, makanan hangat rasanya nikmat disantap. Sup cakar ayam dan bakwan panas pun menemani petang saya. Dengan lantip dan wedang cemue-nya di sisi, lengkaplah obat pereda flu musim ini. :p

Menu hangat ini saya nikmati di Rumah Makan Cemawis, Jl. Angga Jaya; dari perempatan pohon beringin Selatan Terminal Condong Catur, ke arah Timur lalu Utara sekitar setengah kilometer. Meski �cemawis� berarti �tersaji�, tak berarti seluruh menu sudah tersedia di meja ala warung makan swa-layan (ambil makanan sendiri), karena tempat ini berslogan �fresh from the kitchen�. Kata yang punya, �Masak begitu dipesan.� Jadi, masakan nget-ngetan (masakan yang berkali-kali dihangatkan) tak bakal Anda temui di rumah makan baru ini. :)

Bagi yang belum tahu, wedang cemue adalah minuman khas Jepara, terbuat dari jahe. Minuman ini agak mirip dengan wedang bajigur di Yogya, hanya lebih �pedas�. Usai minum, tubuh terasa panas-segar. Begitu kesaksian lantip. Sedang saya, dengan sup cakar sebagai cemilan (saya suka menggigiti tulangnya) dan bakwan sebagai pengenyang perut, menghadapi cuaca apapun, saya takkan surut.

Tidak ada komentar: